Kangayan -- Sungguh malang nasib warga kepualuan Sumenep, Jawa Timur. Kali ini giliran warga Desa Torjek, Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean yang pembangunan infrastruktur jalannya terancam tidak bisa tidak bisa dikerjakan.

Sebab, lokasi perbaikan jalan itu merupakan milik perhutani. Sehingga, Pemerintah Kabupaten setempat masih menunggu respon dari Perhutani sebelum melakukan perbaikan.

“Untuk pembangunan jalan di Desa Torjek, belum bisa kita lakukan karena menunggu partisipasi Perhutani,” kata kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Edi Rasiyadi, Jumat (21/7/2017).

Selama ini kondisi infrstruktur jalan di Desa Torjek, seiring dikeluhkan masyarakat setempat karena rusak parah. Bahkan ketika musim hujan, jalan yang menjadi penghubung Kecamatan Kangayan dan Arjasa itu tergenang air dan lumpur.

“Lumpur-lumpur yang ada di jalan itu merupakan limpahan dari gunung. Yang jelas, tanpa partisipasi Perhutani, pembangunan jalan tidak bisa dilakukan,” ucapnya.

Pihaknya mengaku sudah mengirim surat ke DPRD agar dilakukan hearing bersama anggota dewan. Namun, surat tersebut hingga saat ini belum ada respon. Padahal tanpa partisipasi dari Perhutani, pembangunan jalan di daerah Torjek tidak bisa dilakukan. (Hoki/Rud)