Pada tahun 2012, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kompak yang berlokasi di Kangean mengajukan usulan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep, terutama kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Usulan tersebut dialokasikan untuk empat desa di Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Kangayan, dan kini mulai menunjukkan hasil yang signifikan.
Bantuan berupa bibit yang dikelola secara swadaya oleh kelompok masyarakat KBR pada tahun anggaran 2012 membuahkan hasil yang amat menjanjikan. Awalnya, lahan-lahan tidur yang kering dan terabaikan kini berubah menjadi lahan produktif yang asri, hijau, dan rindang.
![]() |
Kegiatan DAK Kehutanan Kabupaten Sumenep Tahun 2015 |
![]() |
Kegiatan DAK Kehutanan Kabupaten Sumenep Tahun 2015 |
![]() |
Kegiatan DAK Kehutanan Kabupaten Sumenep Tahun 2015 |
Pada tahun 2012 hingga 2015, kami mendokumentasikan hasil tanaman dari kelompok tani Sumber Indah di Desa Timur Jang Jang, terutama jenis tanaman jati. Kami juga ingin menyampaikan bahwa pada tahun 2006, kami ditunjuk sebagai Tenaga Pendamping Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN).
Pada tahun 2006, Desa Kangayan, khususnya Pondok Pesantren Raudhatul Amin Payanassam, menerima bantuan bibit jati sebanyak 750 batang. Dalam suatu kesempatan, kami bertanya kepada Pengasuh Pondok Raudhatul Amin, Bapak K.H. Hosen Jamad, tentang perkembangan bibit jati GERHAN tersebut.
"Alhamdulillah, sebagian sudah besar dan telah digunakan untuk pembangunan pesantren. Sebanyak 40 batang lainnya saya jual untuk biaya umrah santri yang hafal 30 juz Al-Qur'an," paparnya.
Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan dan giat menanam pohon. Jangan biarkan tanah kering dan tandus, jadikanlah lahan Anda produktif dan sumber ekonomi.
Pada tahun anggaran 2015, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep memberikan bantuan bibit kepada empat desa. Dua desa di Kecamatan Kangayan yaitu Desa Torjak dan Desa Timur Jang Jang, Kecamatan Arjasa yaitu Desa Kalinganyar, dan Kecamatan Sapeken yaitu Desa Saur Saebus. Upaya ini diharapkan dapat mengubah lahan-lahan tidak produktif menjadi lahan hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.
Oleh: Mohammad Riadi (LSM Kompak) [Kangean.Net]