Selamat Hari Tani Nasional
Setiap tanggal 24 September, Indonesia memperingati Hari Tani Nasional. Namun, di balik peringatan tersebut, terdapat ironi yang tengah dihadapi, yaitu semakin berkurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani.

Fenomena ini membuat Kabupaten Sumenep berisiko mengalami krisis generasi petani, yang pada akhirnya dapat mengancam swasembada pangan. Padahal, Kabupaten Sumenep memiliki lahan pertanian seluas lebih dari 23 ribu hektar, dengan jumlah kelompok tani yang mencapai lebih dari 3.500 kelompok.

Berdasarkan data verifikasi, mayoritas anggota kelompok tani di Sumenep terdiri dari kaum tua yang berusia antara 40 hingga 60 tahun. Fakta ini menunjukkan betapa minimnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

Saat ini, banyak generasi muda di Sumenep lebih memilih mencari peruntungan dengan merantau ke luar daerah, bahkan hingga ke luar negeri. Mereka beranggapan bahwa menjadi petani tidak cukup menguntungkan dan sulit diandalkan untuk memperbaiki kualitas hidup. Sikap seperti ini dapat mengancam ketahanan pangan di Sumenep, karena hasil pertanian yang berpotensi menurun seiring berjalannya waktu.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, mengakui bahwa ketertarikan pemuda untuk menjadi petani sangat rendah. Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya membangun minat pemuda terhadap pertanian melalui program wirausahawan muda yang telah dicanangkan oleh pemerintah.