Listrik di Kepulauan Kangean
[KANGEAN.NET] Wakil Ketua DPRD Sumenep Muhammad Hanafi yang berasal dari Kepulauan Kangean mengatakan jika saat ini pemerataan listrik di Sumenep masih timpang. Ia menyebut program penerangan tersebut masih belum menyentuh Kepulauan Kangean. Terbukti dari adanya beberapa desa yang belum menikmati listrik dari Pemkab Sumenep.

Menurut Hanafi alasan pemerintah dengan menyebut kehabisan solar saat mendapat protes dari warga, hanyalah alibi yang dibuat-buat karena hal tersebut sudah terjadi sejak lama dan tanpa solusi.
"Masyarakat Kepulauan Kangean sudah akrab dengan kondisi ini. Sebagai wakil rakyat dari Dapil VII, saya mendesak dinas terkait menyiapkan solusinya," desaknya.
Politisi Partai Demokrat tersebut menjelaskan bahwa Kepulauan Kangean terdiri dari puluhan desa tidak bisa leluasa memanfaatkan keberadaan sumber energi tersebut. Di sana, aliran listrik hanya tersambung dari pukul 17.00 hingga 06.00 keesokan harinya.

Dari 40 desa di Kepulauan Kangean yang terdiri dari 19 desa di Kecamatan Arjasa, 9 desa di Kecamatan Kangayan, dan 12 desa di Kecamatan Sapeken, semuanya masih belum bisa menikmati listrik selama 24 jam.
"Listrik di Kecamatan Sapeken masih lumayan karena ada dampak dari perusahaan migas di Pagerungan. Di sana listrik menyala 24 jam meski tidak normal. Tapi untuk Kangayan dan Arjasa tidak ada PLTD," kata Hanafi.
"Di sana (Kecamatan Kangayan dan Arjasa, red) masih mengandalkan mesin diesel yang diupayakan masyarakat setempat. Janji pemkab untuk listrik menyala 24 jam belum terealisasi," tandas Hanafi. (aan/rr)


Sumber: Korankabar.com/[Kangean.Info]