Warga Kangean Menuntut Masalah Transportasi
Sejumlah warga kepulauan di Kabupaten Sumenep khususnya yang dimotori oleh warga pulau Kangean melakukan aksi unjuk rasa menuntut Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk memperbaiki sarana transportasi laut khususnya yang menghubungkan antar pulau di kabupaten itu.

Aksi yang dimotori kalangan mahasiswa itu dilakukan karena melihat rendahnya kualitas layanan dan kondisi kapal antar pulau yang saat ini beroperasi sehingga sangat membahayakan tingkat keamanan dan keselamatan penumpang.

Bahkan belum lama ini, seorang warga Kangean dikabarkan tewas jatuh kelaut saat menaiki kapal angkutan laut dari Sumenep menuju Kangean.

Koordinator Aksi yang juga Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Kangean, Herlan Zuhe kepada Kanalsatu menyatakan aksi unjuk rasa terkait buruknya layanan transportasi laut di wilayah Kabupaten Sumenep yang memiliki sejumlah wilayah pulau itu dinilai sangat buruk.

"Sebenarnya warga kepulauan khususnya Kangean sudah bosan melakukan aksi unjuk rasa kepada Pemkab Sumenep. Bahkan aksi yang dilakukan pada Senin [30/3/15] kemarin juga merupakan aksi kesekian kalinya. Namun sepertinya Pemkab Sumenep sangat lamban merespon kondisi layanan dan sarana transportasi laut di Sumenep," kata Herlan kepada Kanalsatu.com, Rabu (1/4/15).

Lebih jauh Herlan mengatakan wilayah Kabupaten Sumenep secara geografis terbagi atas dua kondisi yaitu daratan dan lautan dengan persentasi penduduk hampir berimbang.

"Penduduk Kabupaten Sumenep yang mendiami wilayah kepulauan juga relatif besar dan sangat berimbang dengan yang hidup didaratan. Namun kami warga kepulauan seolah menjadi warga pinggiran dan kelas 2 sehingga termajirnalisasi oleh kebijakan Pemkab Sumenep. Kenapa karena terbukti Pemkab Sumenep sejak dulu tidak bisa menyediakan layanan transportasi yang memadai dan nyaman bagi warganya yang hidup di kepulauan," kata Herlan.

Hasan, pemuda warga Kangean lainnya membenarkan bahwa warga Kangean dan kepulauan lainnya di Sumenep yang dimotori kalangan Mahasiswa dan pelajar itu tidak pernah henti menyuarakan kondisin layanan transportasi kepulauan di Kabupaten Sumenep.
"Tapi faktanya, Pemkab Sumenep dari dulu hanya janji-janji saja. Tidak ada realiasinya. Padahal pernah saya mendengan Pemerintah Pusat melalui APBN telah menganggarkan alokasi dana untuk pembelian kapal, anehnya Pemkab Sumenep malah tidak segera merespon sehingga dana itu tidak jadi turun. Info ini sangat valid sekali. Artinya Pemkab Sumenep memang menafikkan keberadaan warganya di Kepaulauan alias tidak peduli," kata Hasan kepada Kanalsatu.com Rabu (1/4/15).
Secara khusus Kiki, koordinator aksi yang merupakan mahasiswa Kangean di Malang itu mengatakan meski tidak pernah direspon, kalanngan warga Kepulauan Sumenep tidak akan pernah berhenti untuk melakukan aksi tuntutan perbaikan sarana dan prasarana warga Kepulauan yang memang kenyataannya selalu tidak pernah mendapat perhatian dan perbaikan.
"Tuntutan warga kepulauan Sumenep terhadap sejumlah fasilitas layanan sebenarnya sangat banyak, namun yang sangat vital saat ini adalah soal kenyamanan layanan transportasi. Soal lainnya yang juga sering dikeluhkan adalah distribusi BBM yang sering kurang sehingga menimbulkan harga mahal, layanan listrik yang belum bisa 24 jam dan sejumlah layanan lainnya," tegas Kiki.
Sementara itu dari hasil pantauan Kanalsatu.com proses aksi Senin (30/3/15) kemarin dilakukan dengan rute dari Stasiun TV Madura Chanel menuju Pemkab Sumenep, rute aksi itu juga menyasar Polres Sumenep dan perumahan Sumekar.

Sejumlah tuntutan aksi warga itu antara lain pertama memintah Pemkab mengganti kapal KMP Sumekar dengan kapal baru, kedua memproses secara hukum awak kapal atas meninggalnya penumpang yang terjatuh ke laut sehingga tewas belum lama ini, ketiga Pemkab diminta memuka izin baru untuk perusahaan kapal yang akan memberikan layanan transportasi laut ke sejumlah pulau di Sumenep, keempat membuat regulasi ketat dengan proses pembedaan antara kapal barang dengan kapal penumpang. (win7)

[Kangean.Info] Sumber : Kanalsatu.com