Pulau Saebus Kangean
Sapeken? Dimana itu? Itulah yang pertama terlintas di benak saya ketika seorang teman saya mengajak untuk melakukan sedikit observasi di sebuah pulau terpencil di wilayah kabupaten Sumenep. Dari gambaran yang diceritakannya, muncullah ketertarikan saya untuk mengunjungi pulau yang baru kali itu namanya saya dengar. Akhirnya, saya dan delapan orang teman saya, pergi berpetualang ke Pulau Sapeken.

Pulau Sapeken termasuk salah satu pulau di Kepulauan Kangean. Sedangkan Kepulauan Kangean sendiri merupakan bagian dari gugusan kepulauan di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura. Pulau ini terletak di 6˚46′-7˚6′ LS dan 115˚10′- 115˚44′ BT. Luas pulau ini dan kepulauan sekitarnya sebesar 64.500,95 hektare. Pulau-pulau yang termasuk di wilayah ini adalah Pulau Sapeken, Pulau Mamburit, Pulau Paliat, Pulau Saubi, Pulau Sepapan, Pulau Sabuntan, Pulau Sepangkur, Pulau Saor, Pulau Saebus, Pulau Sasiil, Pulau Bangkao, Pulau Sadulang Kecil, Pulau Sadulang Besar, Pulau Pagerungan Besar, Pulau Pagerungan Kecil, dan Pulau Sepanjang

Asal-usul penduduk Sapeken diduga berasal dari Kepulauan Solu, Filiphina, asal suku bajo. Karena pergolakan politik, mereka sering berpindah-pindah atau nomaden. Setelah dari kepulauan Solu, mereka sampai di Serawak, Malaysia. Setelah dari Serawak, lalu lari lagi ke Buton, kepulauan Kabaina, Sulawesi Selatan. Dari Buton, mereka sampai di Flores timur, lalu ke pulau Kangean. Maka dari itu mereka kini tersebar dimana-mana dan tidak memiliki tempat tinggal tetap karena setiap merasa tidak aman, mereka pindah. Kini suku Bajo tersebar di 36 negara, termasuk di Sapeken sendiri.

Suku Bajo mendominasi wilayah Sapeken, Sabuntan, Tanjung Piao, dan SasIil. Sementara Suku Mandau mendominasi wilayah Pegalungan, dan Bugis mendominasi wilayah Sekala. Sedangkan untuk daerah Paliat, penduduknya lebih mirip orang Madura.

Pantai Pasir putih, di pantai ini terdapat cekungan yang diisi air laut sehingga membentuk kolam. Cekungan ini terbentuk oleh arus yang datang dari laut sehingga menghasilkan pusaran pasir yang terisi oleh air.

Medan bawah lautnya memiliki pola bentangan [pasir-lamun-branching-slope-variasi karang makin banyak]. Semua life form terumbu karang mulai dari branching, foliose, digitate, tabulate, dan submassive dapat dijumpai di perairan ini. Semua ikan indikator dapat dijumpai kecuali grouper. Pada kedalaman lebih dari 10 m jumlah terumbu karang masih banyak dan tutupannya masih rapat. Perairan Saebus cocok dijadikan sebagai spot penyelaman. Vissibiliy cukup jernih, kira-kira 12 meter horizontal. Di Saebus timur terumbu karang didominasi oleh life form massive dan branching. Di bagian barat persebaran life form beraneka ragam. 

Masyarakat Saebus terkenal ramah terhadap pendatang, terutama barat dan tengah. Memiliki satu sumber air tawar dengan jumlah yang melimpah. Mata air ini selalu diandalkan oleh orang-orang dari luar pulau. Pantai yang ada di barat Saebus menurut orang-orang dari luar pulau memiliki pemandangan yang begitu indah. [http://alomampasongennep.blogspot.com/]