Rudi memamerkan tumbler hasil kreasinya.
Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menciptakan inovasi baru dalam upaya mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Dengan kreasi tumbler bernuansa budaya Madura yang dinamakan Tumbler Pacenan, mereka tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pada pelestarian budaya dan bahasa Madura.

"Sudah saatnya kita menjadikan tumbler sebagai bagian dari gaya hidup. Ini adalah hal mendesak untuk dilakukan demi menjaga keberlangsungan lingkungan," ungkap Rudi, salah satu anggota tim.

Selain menjaga lingkungan, Rudi dan tim juga berusaha melestarikan bahasa serta budaya Madura melalui tumbler kreasinya. Rudi menyatakan bahwa hal ini dilakukan karena semakin menurunnya penggunaan bahasa dan nilai-nilai kearifan lokal di Madura. Karya ini masuk dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dan telah mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Kami menggabungkan unsur modern dan tradisional. Modern dari spesifikasi bahan serta proses produksinya, sementara sisi tradisional berupa desain yang mencantumkan peribahasa Madura beserta artinya. Penggunaan peribahasa dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada generasi muda," terang Rudi, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia.

Tumbler Pacenan dibuat dari bahan stainless steel yang mampu menjaga suhu air hingga kurang lebih delapan jam. Inovasi ini juga dilengkapi dengan Light Emitting Diode (LED) pengukur suhu, sehingga pengguna bisa mengetahui suhu air di dalam tumbler. Selain itu, peribahasa Madura dicetak menggunakan teknik printing ultraviolet (UV) dan grafis laser.

"Sebagai bagian dari visi edukasi, tumbler ini juga dilengkapi dengan barcode yang terhubung ke website. Di website ini, kami menyediakan berbagai informasi tentang bahasa dan budaya Madura," lanjut Rudi.

Inovasi Tumbler Pacenan diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pelestarian budaya lokal. Melalui kreasi ini, tim mahasiswa UMM berusaha menciptakan perubahan positif yang berdampak luas, baik dalam aspek lingkungan maupun budaya.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pendanaan dari pemerintah, Rudi dan tim optimis bahwa Tumbler Pacenan akan menjadi solusi efektif dalam mengurangi limbah plastik serta memperkuat identitas budaya Madura di kalangan generasi muda.

Sumber artikel: UMM.ac.id