Asal Usul Nama "Bekisar"
Bekisar bukan sekadar hasil persilangan ayam biasa. Nama Bekisar memiliki makna yang unik, yaitu "bagian untuk para pembesar". Hal ini menunjukkan bahwa ayam hasil persilangan ini memiliki nilai dan status yang tinggi dalam masyarakat. Bekisar dikenal karena suara kokokannya yang khas dan menarik perhatian, menjadikannya simbol prestise di kalangan para pembesar.Kondisi Makam Pangeran Parajir
Makam Pangeran Parajir saat ini berada dalam kondisi yang kurang terawat. Terletak di Desa Daandung Atas, makam ini sering kali terlihat kumuh. Namun, udara di sekitar makam tetap sejuk dan nyaman, berkat pohon beringin besar dan rindang yang tumbuh di sekitarnya. Pohon ini memberikan suasana yang segar dan ayem, seolah-olah menjaga ketenangan tempat peristirahatan sang pangeran.Pangeran Parajir dan Budaya Kerapan Kerbau
Selain dikenal sebagai penemu persilangan ayam, Pangeran Parajir juga merupakan pencetus budaya Kerapan Kerbau di Pulau Kangean. Menurut Kepala Desa Daandung, Buasan, Pangeran Parajir menggagas tradisi ini dengan tujuan untuk membangkitkan semangat para petani dan meningkatkan kecintaan terhadap hewan-hewan yang membantu dalam proses pertanian, seperti kerbau yang digunakan untuk membajak sawah.Budaya Kerapan Kerbau, atau yang dikenal dengan sebutan Pamajiran dalam bahasa Kangean, bukan hanya sebuah perlombaan, tetapi juga sebuah upaya untuk mempererat tali silaturahmi antar desa. Acara ini biasanya diadakan setelah musim tanam padi, yang disebut manje' dalam bahasa Kangean. Hingga saat ini, budaya Kerapan Kerbau masih bertahan dan menjadi salah satu atraksi budaya yang menarik perhatian banyak orang.
Meskipun budaya Kerapan Kerbau masih bertahan, tradisi persilangan antara ayam hutan dan ayam kampung yang dimulai oleh Pangeran Parajir mulai pudar dan terancam punah. Hal ini disayangkan oleh banyak pihak, mengingat betapa pentingnya warisan budaya ini. Bekisar bukan hanya sekadar hasil persilangan, tetapi juga simbol inovasi dan kebanggaan masyarakat Kangean.
Pangeran Parajir adalah tokoh penting dalam sejarah Pulau Kangean. Kontribusinya dalam menciptakan ayam Bekisar dan menggagas budaya Kerapan Kerbau menunjukkan kecintaannya terhadap budaya dan masyarakatnya. Meskipun makamnya berada dalam kondisi yang kurang terawat, warisannya tetap hidup dalam setiap kokokan Bekisar dan setiap kerapan kerbau yang digelar.
Pelestarian budaya dan tradisi ini membutuhkan perhatian dan dukungan dari seluruh masyarakat. Dengan menjaga dan merawat warisan ini, kita tidak hanya menghormati Pangeran Parajir tetapi juga memastikan bahwa kekayaan budaya Pulau Kangean tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.