Sumenep-Ratusan siswa di SDN Duko 3 kecamatan arjasa Kangean Sumenep, nasibnya memperihatinkan. Sekolahnya mereka disegel dan Kbm terpaksa numpang di lembaga swasta terdekat. Kondisi pendidikan di Sumenep masih jauh dari harapan.terbukti masih banyak sekolah yang bersengkata yang berbuntut penyegelan sekolah,yang hingga saat ini belum tertuntuaskan.akibatnya siswa menjadi korbannya,terlantar tidak memiliki tempat belajar yang layak lantaran kurangnya kepedulian pemerintah terhadap pendidikan tersebut.

Seperti yang terjadi di SDN Duko 3 kecamatan Arjasa pulau Kangean ini.sedikitnya 117 siswa di sekolah ini terlantar.lantaran sekolahnya disegel oleh warga yang mengaku pemilik lahan,meminta ganti rugi sebesar 400 Juta Rupiah kepada pemerintah.karena tidak kunjung dipenuhi sekolah disegel dan digembok.dan selama permintaannya itu tidak dipenuhi selamanya sekolah tetap akan disegel.

Akibatnya proses Kbm masih harus numpang di lembaga Diniah Nurul Ulum di dekat sekolah ini.saat waktu istirahat siswa hanya bisa bermain di halaman sekolahnya yang disegel. Bahkan yang menyedihkan lagi,untuk siswa yang tengah menjalani ujian nasional,sebanyak 15 siswa terpaksa menempati ruangan terbuat dari gedek di dekat sekolah yang disegel.sebab lembaga swasta tempat numpang belajar siswa sudah tidak muat menumpung siswa SDN Duko 3.

Sementara Dinas Pendidikan Sumenep,tidak berdaya,sebab permintaan ganti rugi oleh pemilik lahan terlalu mahal,per meter mencapai 350 Ribu.melebihi harga NJOP per Meter 50 ribu.disdik berencana akan mencari lahan baru untuk membangun sekolah lagi. Sedangkan DPRD Sumenep dalam hal ini komisi D yang membidangi pendidikan,mendesak Dinas Pendidikan setempat,agar Tahun 2014 ini sekolah yang bersengketa segera diselesaikan. Dan dicarikan solusi,mengingat akibat penyegelan itu, siswa tidak dapat belajar dengan tenang dan kondusif. Sedangkan berdasarkan data di Dinas Pendidikan Sumenep,sekolah yang bersengketa baik daratan dan kepulauan berjumlah 40 sekolah dan belum tertuntaskan.