Pulau Sitabok, Kec. Sapeken, Kepulauan Kangean
Pulau Sitabok by: Freyke Elli Hofni Kosakoy
Pulau ini sebelumnya tidak ada dalam agenda kami sebelumnya dan kami menemukannya secara tidak sengaja setelah kami meninggalkan Pulau Sapeken pada keesokan harinya. Terletak hampir dalam satu garis lurus dari kapal yang melaju membawa kami, Pulau Sitabok menarik kami dengan suguhan pasir putih yang terhampar mengelilinginya. Kami sedikit mengalami kesulitan untuk menjangkau Pulau Sitabok karena kedalaman perairan di sekitarnya yang dangkal, sehingga kami harus sangat berhati-hati untuk tidak menabrak karang-karang kecil yang memenuhi perairan tersebut.
Namun sayang sekali, karang-karang tersebut telah mati, tidak lagi berwarna-warni indah melainkan hanya berwarna coklat. Kami membayangkan alangkah menakjubkannya apabila karang itu masih hidup, apalagi ketika mereka masih menjadi rumah bagi ikan-ikan karang yang cantik. Meskipun begitu, hal itu tidak menyurutkan ketertarikan kami untuk mengeksplor Pulau Sitabok. Beberapa bintang laut cantik yang berwarna merah dan biru kami temukan di sepanjang perairan menuju Pulau Sitabok serta beberapa jenis spesies ikan karang kecil yang masih tersisa. Sebuah keramba yang berada tidak jauh dari Pulau Sitabok juga turut menjadi daya tarik tersendiri.

Pulau Sitabok dengan luas mencapai 1 km persegi dan dihuni oleh 30 kepala keluarga memang terbilang cukup layak untuk dikembangkan menjadi titik wisata. Namun sayangnya keistimewaan itu justru berujung pada penjualan Pulau Sitabok pada pengusaha asal Bali dengan nominal angka antara 2-3 milyar rupiah. Untuk kesekian kalinya, pulau di Indonesia dijual pada pihak swasta. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan apalagi ketika membayangkan bagaimana kemudian nasib penduduk lokal Sitabok yang sudah berdiam lama di pulau tersebut.

[Kangean.Net]