Pembangkit Listrik Tenaga Surya Yang Canggih
[KANGEAN.NET] - Belakangan ini ada wacana untuk mengatasi kekurangan listrik didaerah Kepulauan Kangean dan beberapa kepulauan lainnya, maka pemerintah akan membentuk program PLTS. Ada suara sumbang, namun banyak juga yang mendukung. Untuk itu kami ingin memberikan bukti ilmiah tentang peran penting tenaga surya.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Berikut ini adalah berbagai macam pertanyaan yang sering timbul mengenai MODUL SURYA.

1. Apakah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dimanfaatkan pada waktu malam?

PLTS dirancang untuk dapat digunakan baik siang maupun malam, seperti layaknya listrik dari PLN. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya akan disimpan didalam battery/Accu, sehingga listrik dapat digunakan kapan saja kita butuhkan.

2. Apakah PLTS dapat dimanfaatkan pada waktu musim hujan/mendung?
Perancangan pembuatan system PLTS telah memperhitungkan faktor cuaca sepanjang tahun, Apabila digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaiannya, maka PLTS akan dapat digunakan secara normal baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan. Hal ini dimungkinkan karena ukuran modul surya dan battery/accu telah diperhitungkan dengan mempertimbangkan perubahan cuaca sepanjang tahun dan besarnya kebutuhan listrik harian. Sehingga pada saat musim hujan listrik dalam battery pelan-pelan turun karena listrik yang dihasilkan modul surya cenderung lebih kecil dari pemakaian, sebaliknya pada musim kemarau listrik yang dihasilkan modul surya cenderung lebih besar dari pemakaian sehingga listrik dalam battery pelan-pelan penuh kembali. Meskipun hujan/mendung, PLTS masih tetap dapat menghasilkan listrik, selagi masih ada cahaya.

3. Apakah PLTS sama dengan ”solahart” (solar water heater)?

PLTS yang dimaksud disin adalah Solar Photovoltaic, yang merubah cahaya matahari menjadi listrik. Tentu saja ini berbeda dengan solar water heater yang menyerap energi panas matahari untuk memanaskan air, yang masuk dalam kategori solar thermal. Oleh karenanya, apabila mendung, PLTS masih tetap dapat menghasilkan listrik sejauh masih ada cahaya, sedangkan solar water heater tidak dapat memanfaatkanya.

4. Benarkah PLTS masih terlalu mahal?
Dengan dilepasnya subsidi terhadap BBM, listrik PLTS sekarang sudah lebih ekonomis dibandingkan dengan listrik dari genset (diesel), atau jika dibandingkan dengan petromak sekalipun. Apalagi jika untuk di pedesaan atau daerah/pulau terpencil dimana harga BBM sangat mahal. Jika dibandingkan dengan tarif PLN, maka listrik dari PLTS memang masih relatif mahal, hal ini karena tarif pln tidak ditentukan berdasarkan nilai ke-ekonomiannya dan untuk beberapa kelas konsumen masih mengandung subsidi dari pemerintah. Oleh karenanya plts banyak digunakan untuk daerah-daerah dimana PLN belum masuk. Meskipun demikian, untuk beberapa daerah, PLN juga mulai menggunakan PLTS yang dikombinasikan dengan genset untuk mengurangi biaya operasional genset yang sangat mahal.

5. Listrik dari PLTS hanya dapat digunakan untuk lampu apakah benar?
PLTS pada prinsipnya adalah alat pencatu daya. Listrik yang dihasilkannya dapat digunakan untuk segala macam keperluan, mulai dari lampu penerangan, penyejuk ruangan, alat elektronik, bahkan untuk menggerakkan mobil/pesawat terbang/dan kapal fery.

6. Benarkah PLTS hanya cocok untuk daerah terpencil?
PLTS dapat dimanfaatkan dimana saja selama ada cahaya matahari, baik untuk daerah terpencil maupun perkotaan, bahkan sampai di luar angkasa (untuk satelit). Penggunaan di daerah terpencil, saat ini masih mendominasi karena di daerah terpencil tidak ada pilihan lain selain dengan plts. Belakangan ini di Indonesia PLTS mulai banyak dimanfaatkan di perkotaan/gedung-gedung, baik karena alasan teknologi yang ramah lingkungan, maupun alasan teknis seperti untuk back up jika terkena giliran pemadaman, maupun untuk meningkatkan kualitas listrik.

7. Apakah PLTS bisa menghasilkan listrik AC (alternatif current, arus bolak-balik)?
Listrik yang dihasilkan oleh modul surya adalah listrik DC (direct current, arus searah), apabila dibutuhkan listrik AC maka system plts harus dilengkapi dengan inverter (pengubah arus dc ke ac).

8. Dapatkah PLTS digunakan untuk kebutuhan listrik besar?
Di Indonesia PLTS sebagian besar masih digunakan untuk system kecil, 50-100Wp. Penggunaan dengan kapasitas besar mulai dilakukan sejak tahun 2000an, dimana PLTS digunakan dengan kombinasi genset (hybrid) maupun untuk grid connected di beberapa gedung di Jakarta. Untuk hybrid kapasitas s/d 100 kW mulai banyak digunakan. System PLTS terbesar didunia saat ini adalah 6MW yang dipasang di Jerman.

Sumber: SuaraSemarang.com/[Kangean.Net]