sumber foto : madura expose
Kepulauan Sumenep - Kacaunya pola pendistribusian BBM jenis Premium di Pulau Kangean, Sumenep berimbas pada timbulnya spekulasi harga di tingkat pengecer yang dengan sepihak menaikkan harga diluar ketentuan.

Mahalnya harga premium tersebut diduga karena pihak APMS tidak fair dalam pembagian jatah ke masing-masing pengecer maupun agen. Bahkan indikasinya, ada pihak-pihak tertentu yang melakukan penimbunan seperti disampaikan anggota DPRD Sumenep Badrul Aini.

“Harga bensin di Pulau Kangean sekarang mencapai Rp 19 ribu perliternya Mas”, terang Masduki Rahmat,tokoh pulau Kangean Sumenep

Kekacauan dalam distribusi BBM di kepulauan itu, lanjutnya, bukan hanya sekali ini terjadi. Bahkan di tahun-tahun sebelumnya persoalan distribusi bensin melalui APMS selalu menuai masalah.

Pihaknya berharap banyak agar Bupati Sumenep tidak tutup mata dalam persoalan kekacauan distribusi BBM di Pulau Kangean.

“Kalau Pak Bupati tidak mengindahkan tuntutan kami, lebih baik masyarakat kepulauan memisahkan diri dari Kabupaten Sumenep”, imbuhnya mengancam.

Sementara Muhammad Hanafi, Wakil Ketua sementara DPRD Sumenep, kepada MaduraExpose.com mengatakan, dirinya ikut prihatin dengan kacau balaunya pola distribusi BBM di Pulau Kangean. Akibatnya, masyarakat setempat mengaku kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar minya tersebut.

“Hal yang paling krusial di Pulau Kangean adalah terjadinya kesulitan masyarakat dalam mendapatkan BBM. Itu terjadi karena pola distribusinya tidak melalui dispenser. Jadi masayarakat dating ke kantor DPRD Sumenep mempermasalahkan kinerja APMS”, terangnya.
(fer)